Rancang Bangun Distingsi dalam Visi dan Misi Fakultas Adab dan Humaniora UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Penulis : Resa Restu Pauji

Fakultas Adab dan Humaniora UIN Sunan Gunung Djati Bandung menggelar kegiatan penyusunan visi dan misi di Kampung Karuhun Sumedang (Rabu, 13/11/24). Kegiatan tersebut dihadiri oleh dekan, para wadek, para kajur, sekjur, dosen, tendik, dan wakil rektor 1. Kegiatan ini dibuka oleh Dekan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Dedi Supriadi. Dalam sambutannya, Dedi Supriadi menegaskan bahwa “Visi dan misi fakultas harus ditinjau Kembali oleh semua elemen yang berada di lingkungan fakultas.” “Evaluasi visi dan misi harus dilakukan mengingat sudah berjalan selama 10 tahun. Hal tersebut dilakukan supaya visi dan misi Fakultas mampu bersinergi dengan visi dan misi universitas.” Tegasnya.

Dekan berharap bahwa visi dan misi bukan hanya diperbarui, tetapi juga diharapkan mampu memfasilitasi kebutuhan dan tuntutan zaman. Berdasarkan hal tersebut visi dan misi yang dirancang diupayakan harus logis dan bernilai, sehingga alumni yang dihasilkan memiliki daya saing tinggi.

Lebih Lanjut Dedi Supriadi memberikan penekanan bahwa visi  harus memiliki distingsi dengan fakultas yang sama di berbagai universitas. Dedi Supriadi menegaskan bahwa “Kita harus memiliki kekhasan keadaban, supaya lulusan kita benar-benar memiliki kemampuan yang berdaya saing tinggi.” Visi dan misi yang disusun akan diturunkan menjadi renstra dan kurikulum serta elemen lain di setiap jurusan yang ada pada tataran Fakultas Adab dan Humaniora UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

“Pada faktanya alumni lulusan kita selalu ditanya oleh pengguna lulusan bahwa lulusan kita memiliki kemampuan apa?” tegas Dedi. Kenyataan ini tentu saja mendorong Fakultas Adab dan Humaniora UIN Sunan Gunung Djati Bandung untuk terus mengevaluasi setiap komponen penunjang lembaga yang salah satunya visi dan misi yang relevan dengan kebutuhan zaman sekarang, terutama tuntutan pengguna lulusan.

Menurut Wakil Dekan I, Rohanda, tiga jurusan di  Fakultas Adab dan Humaniora UIN Sunan Gunung Djati Bandung telah meraih akreditasi unggul telah menjadi kekuatan besar. “Saat ini ketiga jurusan di Fakultas Adab dan Humaniora UIN Sunan Gunung Djati Bandung sudah memiliki akreditasi unggul, tinggal Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi Islam yang akan mengajukan akreditasi.” Tegas Rohanda. Lebih lanjut Rohanda mejelaskan kekuatan yang dimiliki, yakni jumlah mahasiswa yang banyak, dosen yang bergelar guru besar, rekognisi dosen yang diakui pihak luar sangat banyak, rangking sinta rata-rata 10 besar, serta fasilitas yang memadai.

Pada kegiatan ini, hadir Wakil rektor 1, Dadan Rusmana,  sekaligus memberikan pemaparan visi dan misi universitas. Selain itu, dijelaskan pula strategi secara teknis mengenai rancangan renstra universitas untuk selanjutnya dikembangkan di tingkat fakultas. Lebih lanjut Dadan Rusmana menegaskan bahwa “Renstra yang dibuat berdasarkan visi dan misi harus mengacu pada restra Ditgen Pendis. Hal tersebut harus dilakukan karena restra merupakan produk kelembagaan dan bukan perorangan.”

Merujuk pada visi universitas “Menjadi Universitas Islam yang Unggul, Kompetetitif, dan Inovatif Berbasis Rahmatan Lil Alamin di Asia Tenggara Tahun 2029”, Fakultas harus menusun visi dan misi yang mampu menunjang visi dan misi universitas. Rahmatan Lil Alamin menjadi distingsi Lembaga, karena didasarkan pada kebermanfaatan output untuk khalayak banyak. Mengapa tahun 2029, karena SPJTM tingkat Kemenag harus unggul secara rasional. Berdasarakan hasil kesepakatan musyawarah, diperoleh putusan visi fakultas yakni “Menjadi Fakultas yang Unggul, Kompetitif, serta Inovatif dalam Kajian Budaya dan Islam Sunda di Asia Tenggara Tahun 2029.”

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *