Angka Keramat, Angka Asmaul Husna: Pelepasan Wisudawan ke-99 Fakultas Adab dan Humaniora

Oleh: Lili Awaludin

Pada Jumat, 23 Agustus 2024, FAH menggelar seremomi pelepasan wisudawan angkatan ke-99 yang berjumlah 117 orang. Acara yang digelar secara rutin setiap menjelang wisuda ini diadakan di Aula FAH, Kampus 1 UIN Sunan Gunung Djati.
Eka Lusiana, dari Bahasa dan Sastra Inggris, selaku wakil wisudawan, mengungkapkan rasa haru, bahagia dan sedih karena tak lagi menjadi mahasiswa sekaligus sudah menyelesaikan usaha dan cita-citanya meraih sarjana. Dia berterima kasih kepada semua pihak, dari pimpinan, dosen dan tendik yang telah membimbing dan melayani selama menempuh studi.

Wakil Dekan Bidang Alumni, Kemahasiswaan dan Kerjasama, Dadan Firdaus, mengungkapkan bahwa angka 99 adalah angka keramat dan istimewa. Dia berharap bahwa wisudawan mendapat keistimewaan semacam ini karena setidaknya, tidak semua mahasiswa berhasil menyelesaikan studi. Wakil Dekan juga menekankan bahwa layanan dan hubungan dengan alumni tidak berhenti sampai dengan wisuda. Karenanya, dia berharap agar alumni setidaknya mengikuti program-program pelacakan alumni. Di luar itu ia menyampaikan bahwa 108 wisudawan adalah angkatan 2020. Itu artinya, hampir 90% mahasiswa FAH lulus tepat waktu.
Lulusan terbaik atau peraih IPK tertinggi diraih oleh Dian Purnomo dari Sejarah Peradaban Islam dengan IPK 3,91; Fitri Widyawati dari Bahasa dan Sastra Arab dengan IPK 3,78; dan dengan IPK 3,81 oleh Neng Tya Muthia dari Sastra Inggris.

Dalam acara ini alumni, dosen dan mahasiswa bersama menyanyikan beberapa lagu seperti “Allah Karim” dan “Menunggu”.
Dalam sambutannya, Dekan FAH, Dedi Supriadi juga menguatkan bahwa angka 99 merupakan angka asmaul husna dan berharap akan menjadi doa dan harapan agar cita-cita wisudawan selepas studi S1 segera terwujud. Dedi menjelaskan bahwa tagline #humanis yang diusung FAH adalah hasil umpan balik dari para mahasiswa yang berharap agar pimpinan, dosen dan tenaga administratif melayani dengan ramah dan reaponsif.
Dekan mengutip kata mutiara arab yang berarti “belajar tak kenal ujung jalan”. Dia berharap agar wisudawan tetap merasa perlu belajar di manapun berada. Belajar yang dimaksud adalah ilmu-ilmu yang akan menambah kapasitas dirinya. Ilmu yang didapat dari kampus tidaklah lebih besar dari setetes air di lautan dan hidup adalah samudera ilmu tak bertepi.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *